Di balik jendela tebal
Kereta melaju cepat menuju tempat berpulang
Senja seperti biasanya
Indah dengan kesunyiannya
Diam yang menyudutkan
Di sisi lain jendela tebal itu
Lelaki bertumpuk mimpi
Perasaan asing yang tak sempat dibagi
Lelah dengan semua utopia
Yang tercetak di lembar-lembar buku
Lelaki itu sadar
Dia akan kalah pada akhirnya
Namun dia tidak sekalipun ingin membunuh mimpinya
Dia hanya ingin menyederhanakannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar