Senin, 04 Juli 2011

CORO

          Bukan, dia bukan manusia, lihat saja, dia tak berkaki dua, dia berkaki enam. Dia mempunyai sungut, makhluk kecil menjijikan. Benar!! dia seekor coro.

          Hei coro!! kau tak pantas di situ, ya di meja itu, sangat sumbang bila di pandang. Lambungmu tak cocok sama makanan makanan ini, Tenggorokanmu gak mampu menelan minuman ini. Ujung ujung nya kamu muntah muntah ato mencret. Hei!! kau mau tampil gaya atau sengaja meledek, sudah lah sudah, jangan ngoyo pingin jadi orang gedean. Bukan aku sombong, aku kasian sama kamu, tidurmu gak bakalan nyenyak dengan ini semua. Bangun bangun kamu pasti berkeringat, karena di kejar mimpi mimpi mu. Apa?? ooh kamu pingin pintar??jadi intelek??mimpimu semakin berjubel, buatku semakin kasian. Hmmm aku yakin kamu gak pernah mimpi basah, apa??, halaaah ngaku sajalah, mimpimu kan selalu penuh dengan mimpi mulukmu.

          Pintar itu mahal disini, biaya sekolah, biaya kuliah tersangkut di langit, ngaca doong!! kau itu hanya seekor coro. Ssssttt disini gak perlu jadi intelek biar bisa kaya, cukup punya nama, banyak teman, koar sana sini, semprot sana sini, kong kali kong, amplop tebal, salaman. Ya itu saja cukup, aku yakin, bila itu semua terlaksana, syukur syukur kamu bisa nambahin, wajahmu pasti tetap tersenyum besok di koran koran, majalah, televisi.

          Eh coro, itu ibumu sudah nyuruh tidur, matikan lampunya, ingat!! kalau mau ketemu aku di mimpi, cari saja aku di negara sebelah ya.

CORO MEMATIKAN LAMPU. PERLAHAN RUANGAN MENJADI GELAP. CORO TIDUR TAK BERSELIMUT TAK BERBANTAL, BAHKAN TAK BERBAJU. DIA INGIN BERTEMU ORANG YANG TADI. DAN DIA TAHU BETUL, BAHWA DI NEGERI SEBERANG AMAN. MAKA DARI ITU DIA TAK MEMAKAI APA APA.

Sabtu, 02 Juli 2011

bromo

Cerah, sabtu 2 juli 2011 di lautan pasir bromo.
Entah jam berapa sekarang, tapi yang pasti matahari di atas kepala.
mungkin jam 1 atau jam 2, mungkin.
Di depan ku sebotol bir yang penuh dengan busa.
Sambil menghirup asap rokok kretek, aku termenung.
Bingung, entah, aku bingung apa yang buat ku bingung, linglung.
Duduk bersila di atas pasir, mengais kata kata, lalu memilih, memilah.
Mencurigai diri sendiri, membohongi diri sendiri.
Mencoba berbohong, namun itu tak menolong.