gemah ripah loh jinawi
itulah negeri ini (katanya)
semua ada disini
sandang pangan papan pun terpenuhi
namun yang terlihat
hanya segelintir umat
dan sisanya hanya luka tersayat
luka yang jadi pemukiman lalat
lihatlah kawan mereka berpesta
di atas derita mereka masih bisa tertawa
hoooooi lihat di seberang sana
pengangguran beranak dua meregang nyawa
bukan pengecut atau pecundang
tapi kemiskinan tak menyediakan banyak pilihan
Selasa, 31 Mei 2011
Rabu, 25 Mei 2011
Timur Tengah
segarnya ini hari
berteman kopi wangi
kicau burung bernyanyi
terasa damai di hati
desing mesiu
janji janji palsu
tawa kelakar, tangis merintih
menyayat renungan embun pagi
di atas mimbar berkoar
perdamaian jadi alasan
tentara adalah boneka perang
korban adalah hiburan
tak segar lagi udara pagiku
wangi darah dalam kopiku
peluru menari menikam tirani
enyahlah pagi ini
berteman kopi wangi
kicau burung bernyanyi
terasa damai di hati
desing mesiu
janji janji palsu
tawa kelakar, tangis merintih
menyayat renungan embun pagi
di atas mimbar berkoar
perdamaian jadi alasan
tentara adalah boneka perang
korban adalah hiburan
tak segar lagi udara pagiku
wangi darah dalam kopiku
peluru menari menikam tirani
enyahlah pagi ini
Senin, 23 Mei 2011
dongeng masa lalu
sore penuh keceriaan
anak anak bermain layang layang
ada juga yang bermain kejar kejaran
bermain dengan alam
malam di sebuah langgar
seruan memuji Tuhan
nyanyikan lagu dolanan
kesenangan tanpa mengeluarkan uang
saat senja datang
anak anak di paksa pulang
televisi gantikan dongengan
tanah lapang tinggal impian
alang alang berganti trotoar
belalang menjadi imigran
mencari negara yang tak silau kemajuan
anak anak bermain layang layang
ada juga yang bermain kejar kejaran
bermain dengan alam
malam di sebuah langgar
seruan memuji Tuhan
nyanyikan lagu dolanan
kesenangan tanpa mengeluarkan uang
saat senja datang
anak anak di paksa pulang
televisi gantikan dongengan
tanah lapang tinggal impian
alang alang berganti trotoar
belalang menjadi imigran
mencari negara yang tak silau kemajuan
Sabtu, 21 Mei 2011
senyum sunyi
gurau para perempuan di tengah pekatnya malam.
lengkingkan babi gonggongan anjing tak di hiraukan.
hanya satu yang tertanam dalam angan, tuan berkantong tebal kapankah datang.
sudi hati ini menjilat pantat, teringat anak tergolek lemas pucat.
enggan pulang tanpa membawa angan,hingga pagi menendang.
doa salah satu perempuan berselimut tawa kelakar.
kaum radikal memandang bengis.
tak peduli di balik itu sangat tragis.
yang tersirat hanya kotor dan najis.
kesempatan untuk menepis sangatlah tipis.
perempuan malam pasrah akan keadaan.
yang dia sadar anak tidak menangis.
perempuan malam berserah kepada Tuhan.
lengkingkan babi gonggongan anjing tak di hiraukan.
hanya satu yang tertanam dalam angan, tuan berkantong tebal kapankah datang.
sudi hati ini menjilat pantat, teringat anak tergolek lemas pucat.
enggan pulang tanpa membawa angan,hingga pagi menendang.
doa salah satu perempuan berselimut tawa kelakar.
kaum radikal memandang bengis.
tak peduli di balik itu sangat tragis.
yang tersirat hanya kotor dan najis.
kesempatan untuk menepis sangatlah tipis.
perempuan malam pasrah akan keadaan.
yang dia sadar anak tidak menangis.
perempuan malam berserah kepada Tuhan.
Langganan:
Postingan (Atom)