Malam
Jam dua belas sekarang
Tepat di tengah
Hening hening hening
Angin mati
Bunyi tiang jauh disana
Dua belas kali hitungan
Ya, disana
Di depan mata
Sejengkal dengan ujung hidung
Arimbi menari
Berlari dengan luka
Tak sempat terobati
Arimbi ini
Bukan adik Arimba
Ataupun istri Bima
Ini Arimbi
Hanya Arimbi
Yang selalu menari
Agar luka tak terasa
Nyeri
Kakinya berlari
Tak peduli karang
Tak peduli ombak
Terjang
Dia
Arimbi
Yang hanya Arimbi
Seekor ikan
Lincah menari
Dalam air
Di darat
Ia mati
Beda dengan Arimbi
Burung bertengger
Indah berjejer
Peluru meluncur
Mati satu
Semua pergi
Beda dengan Arimbi
Dia tak terbendung
Juga membendung
Karena dia hanya Arimbi