Rabu, 26 Februari 2014

Hanya Arimbi

Malam
Jam dua belas sekarang
Tepat di tengah
Hening hening hening
Angin mati

Bunyi tiang jauh disana
Dua belas kali hitungan
Ya, disana

Di depan mata
Sejengkal dengan ujung hidung
Arimbi menari
Berlari dengan luka
Tak sempat terobati
Arimbi ini
Bukan adik Arimba
Ataupun istri Bima
Ini Arimbi
Hanya Arimbi

Yang selalu menari
Agar luka tak terasa
Nyeri
Kakinya berlari
Tak peduli karang
Tak peduli ombak
Terjang
Dia
Arimbi
Yang hanya Arimbi

Seekor ikan
Lincah menari
Dalam air
Di darat
Ia mati
Beda dengan Arimbi

Burung bertengger
Indah berjejer
Peluru meluncur
Mati satu
Semua pergi
Beda dengan Arimbi

Dia tak terbendung
Juga membendung

Karena dia hanya Arimbi