Kamis, 22 Mei 2014

Aku dan Aku

Saat keadaan mendesak berteriak
Bahwa orang-orang terpercaya berdusta
Kata-kata suci hanya ilusi
Tempat ibadah sebagai topeng bopeng wajah celonteng

Kalau tidak menunjuk kedalaman diri sendiri
Kemana lagi aku akan berserah

Bukankah hidup tentang seberapa berani menjadi aku

Minggu, 11 Mei 2014

Untuk Apa?

Namaku anak
Lahir dari rahim bernama ibu
Ibuku pelacur terminal
Pelacur tarif rendahan
50ribu sekali keluar

Dimana ibu saat malam
Dimana aku saat malam
Jangan tanya tentang seseorang bernama bapak
Bapak hanya manusia dengan ribuan janji
Tanpa janji bapak pasti mati
Ibu membunuhnya sejak aku bayi
Sejak ibu menutup kuping rapat-rapat

Ibuku kini sudah tua
Tak sudi orang menjamah
Ibuku tua dan lemah
Ibu sering sambat
Lapar
Mual
Pusing
Sampai vagina gatal

Seminggu lagi tuan kontrakan telah habis sabar
Dia, tuan kontrakan melabrak kami
Tak usah kau bayar uang sewaan
Pergi minggu depan
Kosongan ruangan

Diluar malam seperti biasanya, dingin
Ibu meringkuk
Sambil menggerutu
Tuhan aku ingin makan
Aku meringkuk dengan lutut tertekuk
Mencoba menulikan telinga

Pertanyaanku waktu kecil dulu
Sekarang terjawab
Pertanyaan yang aku tanyakan kepada Tuhan
Disebuah terminal yang sudah kosong

Pertanyaan untuk apa aku dilahirkan

Untuk memeluk seorang pelacur yang sudah tua